©

Solo: Raut wajah Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo tampak antusias. Rudy, demikian ia biasa disapa, memasuki pintu sebuah bangunan kuno melalui lubang berukuran 1x2 meter, dilengkapi dengan tangga menurun.  
Jika dirunut, tangga yang berada di sisi utara Kompleks Balai Kota Surakarta itu terhubung dengan bangunan tua yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Ya, bangunan tersebut yakni bungker atau bangunan bawah tanah. Di masa lampau, bangunan ini biasanya difungsikan sebagai pertahanan militer. 
Berbeda dengan kesan bungker pada umumnya, bungker di Balai Kota Surakarta tidak lagi gelap dan pengap. Di bagian atap bungker dilengkapi sejumlah penerangan serta ventilasi.  
Bukan kesan angker yang didapat, menelusur bungker Balai Kota Surakarta justru membawa imajinasi terbang ke masa kolonial Belanda. 
(Wali Kota Surakarta berada di bungker kuno di Kompleks Balai Kota Surakarta, Rabu, 3 Januari 2018. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati)
(Wali Kota Surakarta berada di bungker kuno di Kompleks Balai Kota Surakarta, Rabu, 3 Januari 2018. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati)
Bungker Balai Kota Surakarta berukuran 16x24 meter. Di dalamnya terdapat dua lorong. "Ini sejak zaman Belanda, sekitar tahun 1.800," ungkap Wali Kota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo. 
Bungker yang berada di lingkungan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tersebut ditemukan sekitar tahun 2012. Keberadaan bungker juga telah diteliti oleh tim arkeolog dari Yogyakarta. 
Saat pertama ditemukan, bungker masih dalam keadaan penuh gundukan lumpur, bongkahan batu dan rembesan air. Pemerintah kota memulihkan (merestorasi) bungker dengan menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng. 
Adapun restorasi menelan anggaran hingga Rp747,8 juta. Untuk membersihkan, memulihkan kondisi, dan menata bungker membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan.
(Bagian luar bungker. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati)
(Bagian luar bungker. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati)
Dibuka untuk Umum
Usainya pemulihan kondisi bungker menandai bahwa bangunan kuno tersebut siap dibuka untuk umum. Rudy mempersilakan masyarakat Kota Solo meninjau bungker.  
Tentu saja, bungker menawarkan suasana historis yang kental. "Mulai swafoto sampai foto prewedding. Silakan dipergunakan, gratis," beber Rudy. 
Tak menutup kemungkinan bungker Balai Kota Surakarta bakal dikembangkan menjadi objek wisata baru di kota bengawan. Pemkot berencana akan mempercantik bungker dengan gazebo jika bangunan tersebut digunakan sebagai ikon wisata. 
"Kemudian nanti akan dijaga orang berbaju tentara Belanda di bagian pintu agar semakin menarik," beber dia.  
Lantaran dibuka untuk umum, ia meminta warga masyarakat menjaga kebersihan dan keberadaan bungker. "Jangan dicorat-coret sembarangan," pungkas Rudy.
Reviewed by PetalingOnlineNews on 03 Januari Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.